Asynchronous JavaScript: Praktik Pemula yang Wajib Diketahui

Temukan cara jitu menggunakan asynchronous JavaScript! Dapatkan praktik untuk pemula dan buat aplikasi webmu lebih cepat dan responsif.

Pernah nunggu lama banget saat website kamu ngeload data? Atau ngerasa aplikasi yang kamu buat lemot kayak siput? 🤔 Nah, ada satu rahasia yang bisa bikin web app kamu jauh lebih cepat dan responsif—yup, itu dia: Asynchronous JavaScript! 🎉

Gak perlu pusing dengan istilah yang ribet atau kode yang bikin bingung. Di artikel ini, kita bakal bahas asynchronous JavaScript dengan cara yang super gampang.

Kamu bakal belajar kenapa teknik ini penting, cara menghindari jebakan atau kesalahan umum, dan bagaimana bikin kode yang cepat tanpa bikin pusing.

Jadi, siap untuk upgrade skill coding kamu dan bikin web app anti ngelag?

Sinkron vs Asinkron: Apa Bedanya?

Oke, sebelum kita lebih jauh bahas soal asynchronous, kita harus paham dulu bedanya synchronous dan asynchronous. Ini dasar banget, tapi penting supaya kamu gak bingung ke depannya.

Apa Itu Synchronous?

Bayangin kamu lagi di kasir supermarket, dan ada satu orang yang lagi antri di depan kamu. Kamu harus nunggu sampai orang itu selesai bayar dulu sebelum kamu bisa maju.

Nah, ini yang namanya synchronous. Dalam konteks JavaScript, kode synchronous dieksekusi satu per satu, dari atas ke bawah. Jadi, kalau ada satu tugas yang makan waktu lama, kode setelahnya harus nunggu sampai tugas itu selesai.

Contoh kode synchronous:

console.log("Mulai antrian...");

function bayar() {
  for (let i = 0; i < 1000000000; i++) {} // Simulasi proses lama
  console.log("Pembayaran selesai");
}

bayar();

console.log("Lanjut antrian...");

Hasil yang keluar di console:

Mulai antrian...
Pembayaran selesai
Lanjut antrian...

Di sini, setelah kita panggil fungsi bayar(), kode lain harus nunggu sampai proses pembayaran selesai sebelum bisa lanjut. Kalau prosesnya lama, ya halaman bisa jadi lemot atau freeze.

Apa Itu Asynchronous?

Sekarang, bayangin skenario lain. Kamu pesen kopi di tempat yang sibuk, tapi kali ini barista ngasih nomor antrian ke kamu. Sambil nunggu kopi jadi, kamu bisa duduk santai, ngobrol sama teman, atau scrolling medsos. Ketika kopi udah siap, barista manggil nomor kamu. Ini adalah konsep Asinkron.

Nah, itu yang namanya asynchronous. Kode bisa "mengerjakan hal lain" sambil nunggu tugas yang butuh waktu lama. Dengan cara ini, JavaScript gak harus "macet" nunggu satu tugas selesai sebelum bisa lanjut ke yang lain.

Contoh kode asynchronous (menggunakan setTimeout untuk simulasi):

console.log("Mulai antrian...");

function bayar() {
  setTimeout(() => {
    console.log("Pembayaran selesai");
  }, 3000); // Simulasi delay 3 detik
}

bayar();

console.log("Lanjut antrian...");

Hasil yang keluar di console:

Mulai antrian...
Lanjut antrian...
Pembayaran selesai

Perhatikan, setelah fungsi bayar() dipanggil, program gak nunggu dan langsung lanjut ke perintah berikutnya (Lanjut antrian...). Sementara itu, pembayaran masih berjalan di belakang layar dan baru selesai beberapa detik kemudian.

Kenapa harus belajar asynchronous?

  1. Biar kode gak nge-freeze: kalau gak pakai asynchronous, kode kamu bakal nunggu proses lama selesai dulu sebelum bisa ngerjain hal lain. Ini bisa bikin website kayak "macet" alias nge-freeze.

  2. Pengalaman pengguna yang lebih baik: pengunjung gak akan merasa terganggu karena halaman yang lemot. Mereka bisa tetap browsing atau interaksi sama halaman lain.

  3. Penting buat proyek nyata: hampir semua aplikasi web modern pakai asynchronous, terutama pas berhubungan dengan server, seperti ngambil data API. Kalau kamu mau jadi web developer handal, ini wajib dikuasai.

  4. SEO: website yang cepat dan responsif gak cuma bikin pengunjung happy, tapi juga disayang sama Google. Kecepatan loading halaman bisa ngefek ke peringkat SEO, lho!

Jadi, ngerti bedanya synchronous dan asynchronous itu wajib banget.

Asynchronous bikin website kamu lebih responsif dan user-friendly, sementara synchronous lebih cocok buat tugas-tugas kecil dan cepat.

Callback: Cara Lama yang Masih Dipakai

Sekarang kita udah ngerti bedanya synchronous dan asynchronous, mari kita kenalan dengan salah satu cara paling awal buat ngelakuin tugas secara asynchronous di JavaScript: Callback.

Apa Itu Callback?

Bayangin kamu lagi nunggu temen yang janji mau dateng ke rumah. Daripada nungguin di depan pintu, kamu bilang, "Kalau udah nyampe, kasih tahu aku ya."

Nah, ketika temenmu sampai, dia akan ngasih tahu kamu (misalnya lewat telepon atau chat), dan baru deh kamu bisa lanjut ngelakuin sesuatu, seperti bukain pintu.

Di JavaScript, callback itu semacam "pemberitahuan" buat kode kita. Jadi, ketika ada tugas yang selesai (misalnya ngambil data dari server), kita bisa kasih tahu fungsi tertentu buat dijalankan setelahnya.

Contoh Sederhana Callback

Misalnya kita punya fungsi buat ngambil data dari server. Karena ngambil data bisa makan waktu, kita gak mau kode kita nge-freeze nungguin proses ini selesai. Jadi, kita kasih callback supaya kita bisa ngelakuin hal lain dulu, dan baru nanti eksekusi kode ketika datanya udah siap.

function ambilData(callback) {
  setTimeout(() => {
    console.log("Data berhasil diambil");
    callback(); // Panggil callback setelah data diambil
  }, 2000); // Simulasi delay 2 detik
}

function tampilkanData() {
  console.log("Tampilkan data di layar");
}

console.log("Mulai ambil data...");
ambilData(tampilkanData);

Output di console:

Mulai ambil data...
Data berhasil diambil
Tampilkan data di layar

Di sini, ambilData() adalah fungsi yang mengambil data (dengan delay 2 detik), dan setelah data berhasil diambil, dia memanggil callback() yaitu fungsi tampilkanData(). Jadi, kita bisa nunggu data sambil tetap ngelakuin hal lain.

Kelemahan Callback: Callback Hell

Meskipun callback berguna, dia punya satu kelemahan besar yang sering bikin pusing, terutama kalau tugas kita mulai kompleks.

Coba bayangin kalau kita harus ngelakuin beberapa tugas berurutan, misalnya ambil data, olah data, simpan data, lalu tampilkan hasilnya. Dengan callback, kodenya bisa jadi berlapis-lapis seperti ini:

ambilData((data) => {
  olahData(data, (hasilOlah) => {
    simpanData(hasilOlah, (respon) => {
      tampilkanHasil(respon, () => {
        console.log("Semua tugas selesai!");
      });
    });
  });
});

Kode di atas udah mulai keliatan rumit, kan? Ini yang sering disebut callback hell—kondisi di mana kode kita jadi berlapis-lapis, sulit dibaca, dan susah di-maintain.

Ini salah satu alasan kenapa callback mulai ditinggalkan untuk tugas-tugas yang kompleks, meskipun dia masih digunakan untuk hal-hal sederhana.

Promises: Jalan Tengah dari Callback Hell

Setelah tau tentang callback dan masalah yang bisa muncul seperti callback hell, sekarang saatnya kita kenalan sama solusi yang lebih elegan dan modern di JavaScript, yaitu Promises.

Apa Itu Promises?

Bayangin kamu lagi pesan makanan lewat aplikasi ojek online. Setelah pesan, kamu gak langsung dapet makanan kan? Kamu harus nunggu sampai makanan diantar. Nah, di aplikasi biasanya ada status pesanan yang nunjukin apakah makananmu udah dibikin, sedang diantar, atau udah sampai.

Ini mirip dengan konsep Promises di JavaScript. Promises itu adalah objek yang mewakili hasil dari suatu operasi asynchronous yang mungkin selesai sekarang, nanti, atau gak sama sekali.

Ada tiga status dalam promises:

  1. Pending: Promises masih dalam proses, belum selesai.

  2. Fulfilled: Promises berhasil diselesaikan, dan kita punya hasilnya.

  3. Rejected: Promises gagal diselesaikan, ada error yang terjadi.

Mari kita lihat gimana cara kerja promises dengan contoh sederhana. Misalnya kita punya fungsi yang ngambil data dari server, dan fungsi ini balikin promises.

function ambilData() {
  return new Promise((resolve, reject) => {
    setTimeout(() => {
      const sukses = true; // Ubah jadi false untuk simulasi error
      if (sukses) {
        resolve("Data berhasil diambil");
      } else {
        reject("Gagal mengambil data");
      }
    }, 2000); // Simulasi delay 2 detik
  });
}

ambilData()
  .then((hasil) => {
    console.log(hasil); // "Data berhasil diambil"
  })
  .catch((error) => {
    console.log(error); // "Gagal mengambil data"
  });

Penjelasan:

  • resolve adalah fungsi yang dipanggil ketika promises selesai dengan sukses.

  • reject adalah fungsi yang dipanggil ketika terjadi error.

  • .then() digunakan untuk menangkap hasil jika promises berhasil diselesaikan (fulfilled).

  • .catch() digunakan untuk menangani error jika promises gagal (rejected).

Kenapa Promises Lebih Baik?

  1. Lebih rapi dan mudah dibaca: Dibandingkan dengan callback yang bisa berlapis-lapis, promises bikin kode lebih rapi. Kita bisa chain .then() dan .catch() buat nangani hasil dan error.

  2. Lebih kuat untuk tugas berantai: Kalau ada beberapa tugas asynchronous yang harus dijalankan berurutan, promises jauh lebih mudah dikelola dibanding callback.

  3. Error handling yang lebih baik: Dengan .catch(), kita bisa dengan mudah menangani semua error yang terjadi dalam chain promises, tanpa harus nambah callback di setiap langkah.

Contoh Penggunaan Chaining Promises

Bayangin kita lagi ngebuat aplikasi yang ambil data user, olah datanya, dan simpan ke database, semuanya secara asynchronous. Dengan promises, kode kita bisa jadi seperti ini:

ambilDataUser()
  .then((dataUser) => {
    return olahData(dataUser);
  })
  .then((hasilOlah) => {
    return simpanKeDatabase(hasilOlah);
  })
  .then((respon) => {
    console.log("Semua proses selesai:", respon);
  })
  .catch((error) => {
    console.log("Terjadi kesalahan:", error);
  });

Dengan promises, kita bisa dengan mudah urutkan tugas-tugas kita tanpa bikin kode jadi berlapis. Kalau ada error di salah satu step, kita bisa langsung tangani dengan .catch() di akhir chain.

Async/Await: Cara Modern dan Lebih Sederhana

Sekarang kita masuk ke cara paling modern dan user-friendly dalam menangani asynchronous di JavaScript, yaitu Async/Await. Kalau kamu udah ngerti konsep Promises, maka Async/Await bakal terasa jauh lebih mudah dan intuitif.

Apa Itu Async/Await?

Async/Await di JavaScript itu unik, karena dia bikin kode asynchronous keliatan seperti synchronous, lebih sederhana dan mudah dibaca.

Async adalah keyword yang kita tambahin di depan fungsi untuk mengubahnya menjadi fungsi asynchronous. Artinya, fungsi tersebut akan selalu mengembalikan promises.

Await adalah keyword yang digunakan di dalam fungsi async untuk menunggu hasil dari promises sebelum melanjutkan eksekusi kode berikutnya.

Kita bakal ambil contoh dari promises sebelumnya, tapi kali ini kita tulis ulang pake Async/Await.

async function ambilData() {
  try {
    const hasil = await new Promise((resolve, reject) => {
      setTimeout(() => {
        const sukses = true; // Ubah jadi false untuk simulasi error
        if (sukses) {
          resolve("Data berhasil diambil");
        } else {
          reject("Gagal mengambil data");
        }
      }, 2000);
    });
    console.log(hasil); // "Data berhasil diambil"
  } catch (error) {
    console.log(error); // "Gagal mengambil data"
  }
}

ambilData();

Penjelasan:

  • async function ambilData(): Dengan menambahkan async di depan fungsi, kita ubah fungsi ini jadi asynchronous.

  • await: Keyword ini digunakan buat nunggu hasil dari promises. Dengan await, kita bisa menulis kode seolah-olah semuanya berjalan secara synchronous.

  • try/catch: Digunakan untuk menangani error, sama seperti .catch() di promises.

Kenapa Async/Await Lebih Disukai?

  1. Kode yang lebih bersih dan mudah dibaca: Async/Await bikin kode kita jadi mirip seperti synchronous, lebih gampang dipahami dan di-maintain.

  2. Error handling yang sederhana: dengan try/catch, kita bisa nangani error secara lebih natural, seperti halnya kode synchronous.

  3. Pengganti yang lebih kuat untuk callback dan promises: Async/Await menggabungkan kekuatan promises tapi dengan sintaks yang lebih sederhana dan bersih.

Contoh Penggunaan Async/Await

Kita ambil contoh dari kode promises sebelumnya, tapi kali ini dengan menggunakan Async/Await:

async function prosesDataUser() {
  try {
    const dataUser = await ambilDataUser();
    const hasilOlah = await olahData(dataUser);
    const respon = await simpanKeDatabase(hasilOlah);
    console.log("Semua proses selesai:", respon);
  } catch (error) {
    console.log("Terjadi kesalahan:", error);
  }
}

prosesDataUser();

Di sini, await bikin kode kita berjalan step-by-step, seperti synchronous, tanpa perlu nge-chain .then() dan .catch() seperti di promises. Ini bikin kode jauh lebih rapi dan gampang di-maintain.

Async/Await adalah cara paling modern dan direkomendasikan buat menangani tugas asynchronous di JavaScript.

Dengan Async/Await, kamu bisa menulis kode asynchronous yang rapi, mudah dibaca, dan gampang di-maintain, tanpa kehilangan fleksibilitas yang ditawarkan oleh promises.

Ini adalah skill yang wajib dikuasai kalau kamu serius belajar JavaScript, apalagi kalau mau bikin aplikasi web yang kompleks.

Kesimpulan

Asynchronous JavaScript memungkinkan aplikasi web untuk berjalan lebih responsif dan efisien. Dengan menggunakan teknik asynchronous, kamu bisa melakukan beberapa tugas sekaligus tanpa harus menunggu salah satu tugas selesai sebelum memulai yang lainnya.

Ini sangat berguna, terutama saat kamu bekerja dengan data dari server atau melakukan operasi yang memerlukan waktu lama.

Dengan pemahaman dan penerapan yang tepat, kamu bisa mengatasi berbagai tantangan dalam pengembangan aplikasi web modern.

Asynchronous JavaScript mungkin terlihat rumit pada awalnya, tapi dengan latihan dan pengalaman, kamu akan jadi lebih mahir dalam mengelola operasi asynchronous dengan efisien.

Semoga artikel ini membantu kamu memahami asynchronous JavaScript dengan lebih baik. Selamat ngoding, dan semoga sukses dengan proyek-proyekmu!

Punya pertanyaan atau pendapat tentang asynchronous JavaScript ? Yuk, diskusi di kolom komentar, siapa tahu kita bisa belajar bareng!

Mau dapet tips dan trik JavaScript lainnya? terus ikuti newsletter saya dan jangan ketinggalan artikel baru setiap minggunya!

Selain itu temen-temen juga bisa order ebook saya untuk pembahasan yang lebih lengkap serta panduan dari awal sampir akhir: berikut linknya: ebook javascript